Komando!
Gumil atau guru militer merupakan sosok yang menjadi contoh bagi siswa yang ada di lingkungan Pendidikan TNI baik TNI AU, TNI AD dan TNI AL. Seorang Gumil maupun Instruktur diwajibkan mempunyai kemampuan tambahan sebagai seorang guru selain kemampuan dasar militer dan ketrampilan militer, mereka juga harus mempunyai ilmu di bidang pengajaran, agar hasil didik yang di hasilkan mempunyai kualitas sesuai tujuan pengajaran yang hendak dicapai oleh organisasi. Dalam kesempatan ini penulis coba menggambarkan bagaimana seorang militer atau TNI bisa mempunyai lecensi mengajar. Gumil atau Instruktur militer sama seperti guru pada umumnya yang harus menempuh pendidikan terlebih dahulu sebelum dia berhak mengajar. Komando Pendidikan TNI AU sebagai Kotama TNI AU yang menyelenggarakan pendidikan di TNI AU tentu mengharapkan Gumil atau Instruktur yang mempunyai kualitas yang baik, karena salah satu kualitas personel TNI AU berawal dari sentuhan para Instruktur ini nantinya, apabila seorang Gumil tidak memahami ilmu mengajar dengan baik tentunya akan sangat berpengaruh dalam proses kegiatan belajar mengajar yang di selenggarakan. Lanud Adi Soemarmo merupakan salah satu Pangkalan TNI AU yang bertugas untuk menyelenggarakan pendidikan dibawah Kodikau salah satunya menyelenggarakan pendidikan untuk menghasilkan tenaga pendidik dan tenaga kependidikan yang mumpuni di bawah Skadron Pendidikan 405 Lanud Adi Soemarmo, di Skadik ini diselenggarakan berbagai pendidikan diantaranya Inskemil atau Instruktur Kemiliteran. Inskemil merupakan pendidikan multi korps yang mencetak para Instruktur Militer pangkat Bintara dan perwira. Para siswa dibekali berbagai kemampuan sebagai bekal dalam nantinya mengajar agar menjadi seorang Gumil atau Instruktur yang berpengalaman. Materi yang diajarkan sangat variatif mulai ilmu dasar Militer, Pengetahuan Matra Udara dan yang paling penting ilmu ilmu yang berkaitan dengan bagaimana teknih dan cara mengajar yang baik, tidak semua Gumil paham akan hal ini apabila mereka belum memiliki lecensi yang di keluarkan di skadik ini, prajurit masuk pada sekolah ini boleh mempunyai kemampuan pas pasan tapi begitu keluar dari sekolah Inskemil maka ia akan menjadi seorang Gumil yang kaya pengetahuan dan ketrampilan.Praktek mengajar senantiasa dilakukan para siswa inskemil sebagai media dalam mengaplikasikan ilmu yang didapat, sehingga pengalaman mengajar dengan sendirinya akan mereka miliki ketika mereka keluar dari sekolah instruktur kemiliteran ini. Kemampuan Gumil dalam menyerap segala permasalahan dilapangan telah mereka asah ketika mereka menjadi siswa Inskemil karena mereka praktek lansung menghadapi siswa yang ada meskipun masih dalam pendampingan para instruktur Skadik 405. Otak dan otot mereka akan senantiasa terasah dan terbina, ini bisa di lihat bahwa mereka semuanya di wajibkan membawa laptop guna memudahkan dalam proses KBM, sehingga bisa dilihat bahwa selain mahir ilmu militer tentunya mereka mahir menggunakan dan memanfaatkan teknologi yang ada, ini merukan langkah maju bagi pendidikan TNI AU dimasa mendatang. Mayor Kes Ahmad Junaidi selaku Komandan Sekolah inskemil yang keseharian bertanggung jawab terhadap penyelenggaraan pendidikan ini menyampaikan, ketika siswa masuk seperti kambing maka begitu keluar mereka seperti Beruang. Ini mengandung makna bahwa KBM itu harus ada perubahan yang dialami oleh anak didik, sehingga tujaun pendidikan tercapai. Ending dari Pendidikan Inskemil adalah mencetak tenaga pendidik dan tenaga kependidikan yang siap pakai, siswa ketika kembali ke kesatuanya mereaka siap untuk mengajar dan menyelenggarakan pendidkan. Jayalah TNI AU. Komando. Writen by W. Musthofa
Tidak ada komentar:
Posting Komentar