November 04, 2012

Kerjasama Indonesia - Malaysia

Kerjasama Indonesia - Malaysia dalam meningkatkan saling pengertian dalam menjaga keamanan regional ke dua negara terjadi dalam berbagai matra pertahanan (Darat, Laut dan Udara serta Gabungan) di berbagai tempat di Tanah Air maupun di Malaysia sendiri. Kerjasama itu, selain tercantum dalam kesepakatan ASEAN juga memiliki nilai historis, yaitu sebagai salah satu implementasi persetujuan damai pasca eskalasi konfrontasi antara Indonesia Malaysia yang ditandatangani pada 11 Agustus 1966.
Untuk meningkatkan kerjasama perdamaian dan keamanan ke dua negara dibentuk suatu badan khusus yaitu forum General Border Committee (GBC). Forum ini melibatkan unsur teras angkatan bersenjata kedua negara. Dari forum itu  terbitlah rencana-rencana strategis  ke dua negara untuk saling mengenal dan mempererat rasa kebersamaan dan tentu saja untuk meningkatkan kemampuan di berbagai matra tersebut di atas salah satunya adalah membuat latihan bersama dan latihan gabungan (melibatkan tiga matra angkatan, Darat, Laut dan Udara).
Latihan bersama Indonesia Malaysia terjadi di setiap matra angkatan. Apabila TNI AD  latihan dengan Malaysia menggunakan sandi “Kekar Malindo.” Jika  TNI AL terliabt latihan dengan Malaysia  menggunakan sandi “Malindo Jaya” dan TNI AU latihan dengan TUDM  menggunakan sandi “Elang Malindo.” Sedangkan latihan gabungan bersama melibatkan seluruh matra disebut latgabma dengan sandi “Latgabma Darsasa Malindo.”
Latihan bersama (latma) yang paling lama adalah latihan bersama antara TNI AU dan TUDM dalam matra Angkatan Udara. Dalam matra Angkatan Udara, kita mengenal latihan bersama (latma) “Elang Malindo”. Latihan ini telah dijalankan sejak 36  tahun lalu sejak tahun 1975 pertama sekali dilaksanakan ke dua negara.
Latihan bersama TNI AU dengan TDMU pada tahun 1975  lalu  TNI AU mengirimkan armada pesawat tempur T-33 Thunderbird dari Komando Satuan Buru Sergap (Satsergap) dengan kode sandi sandi Malindo I. Latihan ini dilaksanakan tanggal 9-21 Oktober 1975 di Pangkalan Udara Pemusnah, Malaysia.
Jika mengacu kepada Latma Malindo tahun 1975 sebagai tonggak awal latihan bersama TNI-AU dan TUDM, seharusnya pada tahun ini BUKAN latma yang ke 24, melainkan yang ke 36. Artinya pernah ada beberapa kali tidak ada hubungan latihan besama beberapa kali akibat berbagai persoalan. Misalnya latihan bersama ke dua negara terkahir kali terjadi adalah pada tahun 2008 yaitu latma Elang Malindo ke-23. Hal ini bisa saja diakibatkan oleh persoalan sensitif yang terjadi di ke dua negara bisa saja mempengaruhi koninunitas terrundanya acara tersebut dalam 2 (dua) tahun terakhir.

Tidak ada komentar: