PUSPEN TNI (4/2),- Tidak
mengenal waktu, tidak takut ketinggian dan tidak mengenal cuaca. Itulah tugas
dan tanggung jawab yang harus dihadapi oleh seorang prajurit TNI yang tergabung
dalam Satgas Batalyon Mekanis TNI Kontingen Garuda XXIII-G/UNIFIL
(United Nations Interim Force In Lebanon) atau Indobatt (Indonesian Battalyon) selaku Petugas OP (Observation Post) di Lebanon.
Dari
ketinggian 7 m, di tambah cuaca yang memburuk di wilayah Lebanon Selatan ini
tidak menjadikan petugas OP yang terus memantau keamanan maupun perkembangan
situasi yang berada diluar lingkungan Indobatt UN POSN 7-1 ini untuk secara
bergilir melakukan pergantian jaga.
Kejadian
demi kejadian yang tidak dapat diprediksi kapan datangnya menuntut para Petugas
OP harus tetap jeli dan tidak boleh lengah dalam melihat situasi. Dalam
keseharian jika petugas OP menemukan atau melihat kejadian yang di anggap
membahayakan, maka seorang petugas OP langsung melaporkan kepada piket setempat
untuk dapat ditindaklanjuti ke Duty Officer (DO).
Beberapa
kejadian yang sering ditemui oleh petugas OP, yakni; adanya warga masyarakat
sekitar yang berburu menggunakan senjata yang dapat membahayakan bagi
masyarakat sekitar lain serta beberapa kali didapati Over Flight yang
dilakukan oleh Pesawat Israel yang memasuki wilayah Udara Lebanon.
Komandan
Satgas Indobatt Konga XXIII-G/UNIFIL, Mayor Inf Lucky Avianto yang melihat
kinerja personilnya merasa bangga, Dansatgas pun yakin para personilnya telah
lulus dalam seleksi kesehatan sehingga walaupun menghadapi cuaca yang memburuk
di Lebanon ini personilnya tetap mampu melewatinya dan tetap siap dalam
menjalankan perannya. Dansatgas pun juga berpesan agar dalam melaksanakan
tugasnya para petugas OP selain di tuntut agar tetap waspada faktor keamanan
pun juga harus tetap diperhatikan.
|
Selamat datang di Blog kami Tentara Kathulistiwa, Demi perbaikan Blog kami silahkan kirim komentar. Thanks.
Februari 04, 2013
Dedikasi Prajurit INDOBATT di LIBANON
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar